SELAMAT DATANG DI BLOG PPMP STAIN PAREPARE

Selasa, 02 November 2010

SEKAPUR SIRIH PPMP STAIN PAREPARE



Uktubuw a'la Maataksibuw waf A'luw fymaa Taktubuw

           Diskursus kita hari ini adalah diskursus Perbaikan Mutu pendidikan, Masalah pendidikan adalah suatu masalah yang tidak pernah tertimbun longsoran gempa dan lahar gunung berapi bahkan tidak akan pernah ditelan bumi sekalipun sunami melanda silih berganti. Sepanjang peradaban manusia itu masih ada, masalah yang berkenaan dengan pendidikan akan selalu ada atau senantiasa ada. Jadi Membangun dan merevisi sektor pendidikan juga sesuatu yang mutlak ada, dan merupakan kerja yang sangat berat yang berkesinambungan. Hal ini terjadi karena tuntutan reformasi dan jaman selalu berubah, sebagaimana juga pernah digambarkan Rasulullah “Didiklah anak-anakmu sesuai perkembangan zamannya, karena mereka kurang relevan lagi dengan zamanmu” dan hadis ini dipertegas lagi oleh John F Kennedy dalam sebuah metafora. Change is a way of life. Those who look only to the past or present will miss the future.
Proses pendidikan yang dilaksanakan di STAIN Parepare bukan hanya sekadar mempersiapkan anak didik untuk mampu hidup dalam komunitas masyarakat kini, tetapi mereka juga harus dipersiapkan untuk hidup pada komunitas  masyarakat yang akan datang yang semakin lama semakin sulit diprediksi. Kesulitan memprediksi karakteristik masyarakat yang akan datang disebabkan oleh kenyataan bahwa di era global ini perkembangan masyarakat tidak linier lagi. Perkembangan masyarakat penuh dengan eskalasi dalam berbagai aspek kehidupan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberhasilan kita masa lalu belum tentu memiliki validitas untuk menangani dan menyelesaikan persoalan pendidikan masa kini dan bahkan masa yang akan datang.
Di samping itu, kehidupan global menuntut dikuasainya teknologi informasi yang merupakan faktor paling esensial dan eksistensial, karena Teknologi informasi juga dapat berpengaruh secara luas dalam bidang pendidikan dan pengajaran misalnya, dapat membelajarkan diri secara otodidak maupun secara pedagogic terhadap orang lain dalam suatu proses pendidikan yang bersifat maya (virtual). Hal ini membawa implikasi bahwa pendidikan dan pengajaran yang kita gulirkan di STAIN ini harus mampu mempersiapkan mahasiswanya menjadi komunitas yang unggul dalam menghadapi kehidupan global yang semakin lama semakin bergantung pada teknologi informasi. Kondisi ini pada akhirnya juga berdampak pada sistem kehidupan yang mengutamakan pola kehidupan atas dasar prinsip interdependensi.
Agar abituren STAIN ini memiliki peran yang penting dalam konteks interdependensi kehidupan, baik yang terjadi dalam skala lokal, regional, maupun global, setidaknya harapan kita semoga sistem manajemen pendidikan yang digulirkan di STAIN Parepare hendaknya harus mampu secara mikro/makro memberdayakan komunitas kampus dan masyarakat  luas dengan memiliki unggulan komparatif dan unggulan kompetitif.  Hal ini membawa konsekuensi bahwa pendidikan harus dikonseptualisasikan sebagai suatu usaha dan proses pemberdayaan, yang benar-benar dan harus disadari secara kolektif, sekali lagi, harus disadari secara kolektif dalam rangka menciptakan system dan pola kerja yang kolegial pula untuk melakukan investasi masa depan bangsa, sebagai perwujudan semangat kenahniaan dengan meninggalkan bahkan membuang jauh dan sejauh mungkin sikap keananiaan yang selama ini menjadi penghambat utama kemajuan di STAIN Parepare ini.
Apa yang saya ungkapkan di atas kedengarannya sangat teoretik, namun perlu disadari bahwa bukankah kita ini insan akademik? Yang harus kaya ide dan teori, jika kedengaran teoretik bisa menjadi kelihatan seperti mimpi, namun, bukankah mimpi itu sesuatu yang riel sebelum direncanakan dan marilah kita merencanakan mimpi itu untuk kita laksanakan.
 Marilah kita merapatkan barisan satukan kepedulian yang tinggi terhadap pencarian solusi bagi semua persoalan dan tantangan pendidikan dan kependidikan yang dihadapi STAIN Parepare saat ini dan masa-masa mendatang. Perlu difahami bersama bahwa interdependensi kehidupan sekarang ini menuntut adanya saling percaya baik dalam aspek kredibilitas tugas fungsi dan posisi serta capabilitas kompetensi agar dalam kenahniaan terbangun sekaligus memiliki sikap hidup yang toleran, saling mempercayai, sehingga pada gilirannya, kita memiliki kemampuan untuk hidup dalam berbagai bentuk aktivitas yang dilandasi kepercayaan saling memiliki dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Dalam rangka mewujudkan visi STAIN Parepare sebagai wadah pendidikan kompetitif, maka harus menciptakan keunggulan kompetitif pula, dan itu berarti memerlukan inovasi yang pesat. Tanpa ada inovasi yang signifikan, maka STAIN parepare hanya akan menghasilkan lulusan yang tidak mandiri dan selalu tergantung pada pihak lain.
Dalam perspektif global, hasil pendidikan yang demikian itu justru akan menjadi beban bagi bangsa dan negara. Dengan demikian, segenap civitas akademika plus karyawan kependidikan harus menggunakan segala kekuatannya bagi pencapaian dan peningkatan kualitas abituren secara berkelanjutan dan tersistem agar unggulan kompetitif selalu dapat dipertahankan.
Salah satu metode dan strategi diantara berbagai metode dan strategi yang ada untuk menciptakan dan mempertahankan unggulan kompetitif adalah memberlakukan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001/2008 di STAIN Parepare. Semoga dengan obsesi ini tidak senasib lagi dengan sistem  Mutu BAN PT yang telah diupayakan oleh UPPMA STAIN Parepare selama ini bernasib kurang beruntung sehingga berjalan terseot-seot sempoyongan atas deraan berbagai kendala/tantangan seperti; selain sikap keananian kita masih menonjol, juga karena;
1.      Persepsi tentang Mutu belum bulat karena dilihat picing sebelah mata
2.      Aura mutu belum membumi di STAIN Parepare karena masih dipandang sektoral dan pastoral
3.      Pemahaman tentang mutu maupun manfaat kegunaan serta ekses positifnya masih   sebatas  wacana dan sangsi atas implementasinya.
Di atas kendala tersebut terpicu munculnya sejumlah pertanyaan, cibiran dan sikap pesimistik akan mutu dan seolah bermakna apakah kita selama ini tidak bermutu? Atau siapakah sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap kegagalan implementasi system manajemen mutu di STAIN ini? Kalau jawabnya Unit Peningkatan Penjaminan Mutu Akademik (UPPMA), atau  Pusat Pernjaminan Mutu Pendidikan (PPMP), itu berarti pemahaman terhadap mutu belum melekat pada setiap anggota warga STAIN Parepare, karena Mutu adalah tanggungjawab semua pihak dan semua personil pada semua level tingkatan di STAIN ini. Bila ada persepsi bahwa UPPMA atau LPPMP,    adalah unit yang paling bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan sistem manajemen mutu, berarti hal itu menandakan belum mapannya pemahaman mengenai konsepsi mutu, karena Mutu menjadi tanggungjawab bersama dan merupakan program lintas fungsi di atas system kerja kolegial.
Untuk itulah, Menjalankan sistem manajemen mutu diperlukan “KOMITMEN BERSAMA” dari pucuk pimpinan, unsur pimpinan, Dosen dan karyawan serta dukungan mahasiswa selaku pengguna atau pelanggan. Sebab Komitmen ini tidak bisa didelegasikan kepada siapapun kecuali pada stakeholder PT ini. Komitmen merupakan sikap supportive yang melekat pada diri setiap insan akademik. Ujud sikap komitmen bersama ini akan berdiri di atas dua unsur sikap pokok yaitu sikap konsistensi dan sikap konsekuensi. Sesuai dengan tuntutan persyaratan ISO 9001:2008, terutama pimpinan ketua-ketua jurusan dan prodi kepala  lembaga pusat atau unit plus insan structural harus membuktikan komitmennya untuk mengembangkan sistem manajemen mutu pendidikan, melakukan perbaikan berkelanjutan, mengkomunikasikan kepada semua pihak betapa pentingnya kepuasan pelanggan dan ketaatan terhadap persyaratan mutu, menetapkan kebijakan mutu, melakukan tinjauan manajemen dan menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan. Baik sumberdaya berupa finansial maupun non finansial, dan sumberdaya lainnya. 
Membangun mutu tidak cukup hanya membuat aturan hitam diatas putih. Mutu tidak tercetak di atas kertas. Tidak pula tertulis di dokumen. Mutu bukan di Manual Mutu. Bukan di Prosedur Mutu. Bukan pula di Instruksi Kerja. Apalagi di dokumen (Wewenang dan Tanggungjawab). melainkan mutu itu ada pada manusianya. Mutu ada pada pikiran, emosi dan sikap serta kepribadian seluruh personil STAIN Parepare dari bawahan sampai pucuk pimpinan atau sebaliknya hingga abiturennya.
Semua bertanggungjawab dan memiliki peran penting dalam mewujudkan mutu. Semua harus ikut memikirkan, bertindak dan bersikap positif sesuai komitmen mutu. Dari semua unsur yang diperlukan untuk mewujudkan mutu, sikap adalah landasan yang paling fundamental. Sikap adalah suatu kecenderungan perilaku manusia. Manusia yang memiliki sikap bertanggungjawab, peduli, responsif, positif, pro aktif , jujur, professional, tetapi juga bisa sebaliknya. Bertanggungjawab adalah sikap utama dan pertama yang harus dikembangkan dalam diri setiap personil STAIN dalam pertahanan mutu, karena sikap bertanggungjawab akan menjadi akar kokoh bagi mewujudkan komitmen mutu. Sikap bisa merupakan atribut pribadi yang dibawa dari lingkungan keluarga. Bisa juga dibangun melalui pembinaan, dikondisikan, diikat dalam sistem dan dipraktekkan dengan supervisi dan keteladanan.
Bila perilaku itu bisa dipraktekkan secara konsisten dan konsekuen akhirnya ia akan berubah menjadi suatu kebiasaan.”biasakanlah yang benar dan jangan membenarkan yang biasa” Bila sudah menjadi kebiasaan ia bisa menjadi budaya dan bila budaya itu semakin kuat, ia menjadi karakter yang melekat pada setiap individu dan menjadi karakter organisasi dan akhirnya boming-lah budaya mutu di STAIN ini. Mewujudkan mutu dengan karakter akan jauh lebih apresiatif dan efektif karena mutu diciptakan dengan dorongan motivasi instrinsik yang mengandung nilai-nilai idealisme. Karena mutu tumbuh dalam hati kita semua.
Saya percaya dan yakin seyakin yakinnya, jika system manajemen Mutu diberlakukan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka apa yang diwacanakan oleh bapak ketua STAIN Parepare pada awal priode kepemimpinannya bisa menjadi kenyataan seperti yang dikatakan bahwa “STAIN Parepare ini sebaiknya kita tanggalkan dan kita tinggalkan  bersama-sama karena kita selalu kecil apabila tetap berstatus sekolah sekalipun status sekolah tinggi, dan marilah kita menuju kejenjang yang lebih tinggi besar dan luas yaitu menjadi institut atau universitas”.jika hal ini kemarin kita lihat sebagai mimpi maka marilah kita wujudkan dalam kenyataan dengan bersama-sama berangkat dari titik zerostar berkendali system manajemen mutu pendidikan. ( Drs. Abu Bakar Juddah, M.Pd, Kepala PPMP STAIN Parepare)